Judul | OTONOMI DAN SEPARATISME BERSENJATA DI ASIA SELATAN DAN ASIA TENGGARA |
Penulis | MICHELLE ANN MILLER |
Jumlah Halaman | XVII+444 |
Penerbit | PUSTAKA PELAJAR |
Kategori | SOSIAL & POLITIK |
Otonomi Dan Separatisme Bersenjata Di Asia Selatan dan Asia Tenggara
Cetakan 1 : 2020
ISBN : 978-623-236-085-3
Berat : 650 gram
Pada saat konflik kekerasan seputar pemisahan diri dan state building terus membabi buta, dari Sudan dan banyak negara Afrika sampai Balkan dan Asia, buku ini mengumpulkan berbagai studi yang Sangat tepat waktu untuk meneliti fenomena fenomena tersebut di salah satu hotspot dunia: Asia Tenggara dan Asia Selatan. Buku ini berisl koherensi intelektual dan relevansi kebijakan dengan memfokuskan pada pertanyaan kritis tentang apakah berbagai solusi kelembagaan, seperti otonomi, dapat mengatasi konfik-konik yang lebih mendalam seputar kekuasaan politik, identias sosial dan budaya atau kepentingan lebih konkretyang berada dalamekonomi poltik negara-negara tersebut.
Richard Robison Profesor Emeritus, Asia Research Centre Murdoch University
Separatisme telah menjadi gejala kronis negara-bangsa yang telah berlangsung lama, khususnya d Asia Selatan dan Asia ienggara di mana beberapa gerakan separatis bersenjata merupakan gerakan- gerakan yang paling tuadi dunia. Setelah Perang Dingin, gagasan untuk memberikan otonomi kepada wilayah-wilayah yang sedang mengalami masalah telah banyak dipertimbangkan. Tetapi apakah ini solusinya? Pada kondisi apa solusi ini akan berjalan dan siapa yang akan mendapatkan manfaatnya? Buku ini memberikan wawasan tentang isu tersebut dari berbagai pengalaman berbeda dengan latar belakang sejarah, politik dan budaya yang beragam. Buku ini membawa kita jauh melampaui konfik tidak hanya seputar kedaulatan teritorial dan sejarah, tetapi juga menawarkan beberapa gagasan menarik untuk solusi jangka panjang seperti kebutuhan akan ‘paket otonomi’ yang menggabungkan hakwarganegara biasa.Argumen yang diberikan bersifat konseptual serta praktis untuk para ilmuwan serta untukpertimbangan-pertimbangan kebijakan.
Thongchai Winichakul, Profesor Sejarah Asia Tenggara, University of Wisconsin-Madison and Asia Research Institute, National University of Singapore
Buku ini merupakan cerminan yang cukup unik dan penting dari gerakan-gerakan separatis di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Berbagai gerakan tersebut sangat jarang dibandingkan dan dianalisis secara komparatif. Michelle Ann Miller menggabungkan sejumlah pakar tepercaya di setiap kawasan untuk mencerminkan kondisi di mana otonomi telah membantu mengurangi konfik bersenjata. Buku ini tidak hanya memberikan update terbaru tentang konflik-konfik yang terjadi, tetapi juga menambahkan perspektif unik dengan cara meneliti otonomi secara kritis dalam konteks demokrasi yang berkembang. Dengan meyakinkan buku ini menunjukkan bahwa formula atau asumsi otonomi yang sederhana atau kemampuan demokrasi agar berhasil mengimplementasikan otonomi yang bermanfaat sangatlah kurang. Meskipun tidak menolak otonomi, namun buku ini menampilkan wawasan penting tentang berbagai keterbatasannya. Buku ini juga sedikit memperingatkan overgeneralisasi, yang merupakan koreksi penting untuk para pembuat kebijakan negara yang sedang berusaha mencari solusi konfilik endemik. Buku ini akan sangat berguna untuk para ilmuwan, mahasiswa, dan pembuat kebijakan yang tertarik pada konfliks etnis, gerakan separatis, dan otonomi yang memfokuskanpadaAsia serta kawasan yang lebih luas.
Jacques Bertrand, Associate Professor of Poltical Science Department of Political Science University of Toronto