Penulis sempat kehilangan nafas beberapa kali hingga diumumkan telah meninggal. 20 Oktober 1990, pada tanggal itulah penulis dikabarkan meninggal.
Saat divonis meninggal, penulis mengalami sebuah perjalanan spiritual yang menjadi pedoman penulis dalam menjalani hidup di dunia ini. Namun, pada saat itu pula, di rumah, semua sudah dipersiapkan perlengkapan upacara pemakaman lengkap, dari kafan nisan lengkap dengan nama dan tanggal meninggal (sampai sekarang masih disimpan). Tiga ember air yang wangi karena diberi mawar, kapur barus, dan sabun, bahkan liang kubur pun sudah digali.
Ternyata Allah masih memberi penulis kesempatan untuk beribadah guna menambah amal untuk menghadap pada-Nya. Akhirnya beras hasil takziah warga desa dan uang sumbangan yang diberikan para pelayat yang terkumpul dibagikan ke masjid dan mushola.
Buku ini diharapkan dapat lebih membangkitkan dan memantapkan keyakinan kita akan kebenaran adanya kehidupan setalah kematian. Dengan demikian, dapat menumbuhkan semangat bagi para nsan yang ingin kebahagiaan hidupnya benar-benar tidak berakhir, dan menumbuhkan semangat untuk berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin mencari sangu guna menghadapi datangnya saat yang akan dilalui oleh semua manusia.